Penurunan Subsidi BBM Untuk Pembangunan Negara
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat
diatasnya. Ekonomi terpaut dengan pertumbuhannya. Faktor-faktor kenaikan
pertumbuhan ekonomi antara lain kenaikan penawaran tenaga kerja, kenaikan modal
fisik, dan kenaikan produktivitas. Tidak semua pertumbuhan ekonomi dan
kebijakan menghasilkan dampak positif. Contohnya Kebijakan penurunan Subsidi
BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia. Mungkin menguntungkan untuk pertumbuhan
ekonomi Negara. Tetapi perlu kita lihat juga dari sisi lain, yaitu bagi
supir-supir angkutan umum, bis dan lain-lain. Mereka bekerja dengan cara
mengantar orang-orang ke suatu tujuan tertentu menggunakan kendaraan yang
memakai BBM (Bahan Bakar Minyak).
Namun kebijakan penurunan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak)
ini menjadi suatu ancaman yang menyeramkan bagi pengemudi angkutan umum
tersebut, tidak hanya untuk supir, penumpang pun menjadi berfikir dua kali
karena harus merogoh kantongnya lebih dalam. Penghasilan tetap, pengeluaran
bertambah. Lagi-lagi membuat kemiskinan bertambah. Tetapi disisi lain alasan
dibalik ini, kebijakan penurunan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) dilakukan
karena untuk melakukan pembangunan bagi negara, (keperluan Negara yaitu
menaikan anggaran Negara). Adapun beberapa jenis kebijakan alternative yang
digunakan pemerintah yaitu, kebijakan fiscal, kebijakan moneter, dan kebijakan
perdagangan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi yang bisa digambarkan saat ini.
SUMBER
:
Pengaplikasian
diri sendiri dan di bantu oleh :
http://watipuspitasari.blogspot.com/2012_05_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar