Tugas Pengelolaan Proyek Sistem
Informasi
Nama : Suci
Rahmawati
Npm
: 16111915
Kelas
: 4 KA10
Soal
: Buatlah minimal3 paragraf mengenai COCOMO dan sebutkan jenis-jenisnya pada
blog anda lakukan submit pada tulisan pada portofolio di studensite.
Jawaban
:
COCOMO
merupakan singkatan dari Constructive Cost Model, sebuah model yang didesain
oleh Barry Boehm untuk memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan yang
diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. COCOMO pertama
kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W.’s Book ekonomi Software
engineering sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk
proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW
Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak
pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000
sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL
/ I.
Proyek-proyek
ini didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak waterfall yang merupakan
proses software umum pembangunan di 1981. Pada tahun 1997 COCOMO II telah
dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 2000 dalam buku Estimasi Biaya
COCOMO II Software dengan COCOMO II. adalah penerus dari COCOMO 81 dan lebih
cocok untuk mengestimasi proyek pengembangan perangkat lunak modern.
Jenis-Jenis
COCOMO terdiri dari 3 model, yaitu :
1. Model
COCOMO Dasar Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
a. Proyek
organik (organic mode) Proyek organik merupakan proyek dengan ukuran relatif
kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan
yang relatif fleksibel.
b. Proyek
sedang (semi-detached mode) Proyek sedang merupakan proyek yang memiliki ukuran
dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat
keahlian yang berbeda.
c. Proyek
terintegrasi (embedded mode) Proyek terintegrasi merupakan proyek yang dibangun
dengan spesifikasi dan operasi yang ketat Model COCOMO dasar ditunjukkan
dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini: (1, 2, 3) Dimana :
-
E : besarnya usaha (orang-bulan)
-
D : lama waktu pengerjaan (bulan)
-
KLOC : estimasi jumlah baris kode
(ribuan)
-
P : jumlah orang yang diperlukan.
Sedangkan
koefisien ab, bb, cb, dan db diberikan pada Tabel 1 berikut:
Tabel
1 . Koefisien Model COCOMO Dasar
2. Model
COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO) Pengembangan model COCOMO adalah
dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam
pengembangan perangkat lunak, yang dijabarkan dalam kategori dan subkatagori
sebagai berikut:
a. Atribut
produk (product attributes) :
1. Reliabilitas
perangkat lunak yang diperlukan (RELY)
2. Ukuran
basis data aplikasi (DATA)
3. Kompleksitas
produk (CPLX)
b. Atribut
perangkat keras (computer attributes) :
1. Waktu
eksekusi program ketika dijalankan (TIME)
2. Memori
yang dipakai (STOR)
3. Kecepatan
mesin virtual (VIRT)
4. Waktu
yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah (TURN)
c. Atribut
sumber daya manusia (personnel attributes) :
1. Kemampuan
analisis (ACAP)
2. Kemampuan
ahli perangkat lunak (PCAP)
3. Pengalaman
membuat aplikasi (AEXP)
4. Pengalaman
penggunaan mesin virtual (VEXP)
5. Pengalaman
dalam menggunakan bahasa pemrograman (LEXP)
d. Atribut
proyek (project attributes)
1. Penggunaan
sistem pemrograman modern(MODP)
2. Penggunaan
perangkat lunak (TOOL)
3. Jadwal
pengembangan yang diperlukan (SCED) Masing-masing subkatagori diberi bobot
seperti dalam tabel 2 dan kemudian dikalikan.
Dari pengembangan ini diperoleh
persamaan:
Dimana :
-
E : besarnya usaha (orang-bulan)
-
KLOC : estimasi jumlah baris kode
(ribuan)
-
EAF : faktor hasil penghitungan dari
sub-katagori di atas.
Koefisien
ai dan eksponen bi diberikan pada tabel berikut.
Tabel
3. Koefisien Model COCOMO Lanjut
3. Model
COCOMO II (Complete atau Detailed COCOMO model) Model COCOMO II, pada awal
desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16
yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya.
Tabel
4. COCOMO II Early Design Effort Multipliers
Tabel
5. COCOMO II Post Architecture Effort Multipliers
Sama
seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa
digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal,
high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu.
Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat,
sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal
(1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot
yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian
hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.
Sumber
: